Kontroversi Tradisi Menerbangkan Balon Saat Lebaran Ketupat
Balon balon balon teriakan dengan nada yang khas serta di iringi dengan tepukan tangan yang cukup meriah, hal tersebut pastinya akan mengingatkan kita dengan masa masa kecil dahulu dimana balon masih sangat sering di jumpai menghiasi langit senja.
Balon yang terbuat dari bahan utama plastik dan kain yang dibentuk bulat penuh dengan minyak tanah sebagai bahan bakarnya ini adalah primadona yang sangat dinanti saat lebaran ketupat, dimana prosesi penerbangannya di simbolkan sebagai perayaan kemenangan setelah melaksanakan ibadah puasa syawal selama enam hari.
Namun seiring dengan berkembangnya jaman dan juga makin padatnya rumah penduduk, tradisi menerbangkan balon ini mulai menuai pelarangan dari berbagai pihak. Dengan alasan sebagai penyebab kebakaran hutan, kabel, rumah dan juga membahayakan penerbangan udara.
Dengan munculnya berbagai macam larangan tersebut para penerbang balon harus siap siap kecewa karena melihat balon karya mereka di sita oleh pihak berwajib sebelum diterbangkan atau bahkan saat proses pembuatannya.
Pro dan kontra pun tak dapat di hindarkan, bagi mereka yang mencintai dan mempertahakan tradisi menerbangkan balon tetap berkelit dengan berbagai alasan salah satunya adalah dengan dalih menjaga dan mempertahankan tradisi nenek moyang.
Di lain pihak mereka yang mendukung larangan penerbangan balon juga mempunyai dasar yang kuat seperti dampak dan juga bahaya yang tertulis di atas. Di kwatirkan selain menggangu penerbangan pesawat, balon bisa saja terhisap kedalam mesih jes pesawat yang tentunya bisa berbahaya bagi nyawa ratusan penupang.
Dengan adanya pro kontra tersebut tentu masyarakat sangat menanti kebijakan pemerintah daerah agar kedua belah pihak sama sama merasa tidak dirugikan. Misal saja dengan mengadakan festival balon dengan syarat dan ketentuan tertentu untuk ukuran dari si balon atau juga bisa di ikat dengan tali agar ketinggian si balon bisa di jaga.
0 Response to "Kontroversi Tradisi Menerbangkan Balon Saat Lebaran Ketupat"
Post a Comment