Sejarah Kopi Luwak, Kopi Nikmat Sejak Jaman Kolonial Belanda


Siapa yang tidak kenal akan kenikmatan dari kopi luwak, kopi yang tercipta dari fermentasi biji kopi dalam perut hewan luwak ini menyuguhkan sensasi gurih dan nikmat bagi lidah menggermar kopi hitam diseluruh dunia. Biji kopi yang keras ternyata tidak dapat di hancurkan oleh lambung hewan ini hingga akhirnya dikeluarkan bersamaan dengan kotorannya.

Sejarah mencatat bahwa permulaan kopi luwak ini ditemukan tanpa sengaja akibat adanya peraturan yang melarang penduduk asli dari kalangan bawah untuk bisa menikmati kopi pada masa pemerintahan Kolonial Belanda abad 18 lalu.

Kopi yang pada abad ke 18 menjadi primadona dagang ini sempat menelan banyak korban jiwa atas kebijakan tanam paksa kolonial belanda. Tidak kurang akal para penduduk kala itu kemudian memunguti biji kopi yang tercampur sisa kotoran luwak (musang).

Kopi yang bercampur kotoran luwak ini kemudian di cuci dan di olah seperti membuat kopi pada umumnya. Hal yang tidak terduga pun terjadi, aroma dan rasa dari kopi yang di hasilkan oleh kotaran luwak ini memiliki rasa dan sensasi yang lebih nikmat.

Awal penemuan kopi luwak ini masyarakat masih bisa menikmatnya dengan bebas karena tidak melanggar hukum yang berlaku saat itu, dimana penduduk dilarang memetik kopi dari kebun cultuurstelsel.

Namun bukan penjajah namanya kalau tidak serakah, kenikmatan kopi luwak ini segera menyebar ketelinga para orang orang kompeni sehingga mereka pun ketularan nikmatnya kopi dari kotoran luwak tersebut.

Hasilnya kopi luwak yang semula di pandang sebelah mata dan hanya layak di konsumsi oleh kalangan bawah telah menjadi komoditas utama yang harganya sangat fantastis dari zaman kolonial hingga saat ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Kopi Luwak, Kopi Nikmat Sejak Jaman Kolonial Belanda"

Post a Comment