Asal Muasal Keris Sakti Jendral Soedirman


Pak Dirman dan kerisnya ibarat seperti sebuah raga yang tidak bisa terpisah dari sukma, keris yang kerap di ceritakan tentang kesaktiannya dalam perang gerilya melawan penjajahan Belanda pada masa perang kemerdekaan tersebut selalu setia menemani beliau dalam keadaan apapun.

Diantara kesaktian dari keris sang jendral besar tersebut beberapa antara lain adalah mampu mendatangkan cuaca hujan dan badai yang mengacakuan barisan pengenjar dari pasukan Belanda. Tak hanya itu keris sakti tersebut juga mampu menjatuhkan sebuah mortir atau bom pesawat yang anehnya bom tersebut tidak meledak ketika jatuh.

Meski cerita akan kesaktian keris ini telah terkenal luas namun masih menjadi misteri dari mana asal muasal benda pusaka yang kerap menjadi perantara penyelamat beliau dan juga pasukannya.
Banyak cerita saling berseliweran tentang asal muasal si keris sakti, ada yang bilang dari seorang kyai, seorang wali bahkan mahluk tidak kasat mata.

Namun menurut penuturan nara sumber yang dulunya adalah salah seorang pembawa tandu Pak Dirman, keris itu datang dari pemberian seseorang pada saat dirinya belum menjadi seorang Jendral besar.

Alkisah suatu sore mendekati adzan magrib, kala itu Pak Dirman masih berada di rumahnya Yogyakarta. Sore itu hujan gerimis tiba-tiba ada orang tua yang mampir ke rumah beliau dengan alasan ingin numpang berteduh.

Tamu misterius itu pun diterima dengan baik oleh Pak Dirman, tanpa banyak basa basi tamu asing itu mengeluarkan sebuah benda berwujud keris yang dimana sebelum diberikan dia berpesan, bawalah keris ini suatu saat akan berguna buatmu disaat kamu dalam keadaan sulit.

Tentunya beliau tidak lagsung percaya begitu saja, namun sebagai tuan rumah yang baik beliau meminta sang istri ( Bu Alfiah) untuk membuat wedang bagi si tamu, ketika menoleh kebelakang untuk meminta sang istri membuatkan wedang, tamu tersebut sudah hilang dari pandangan Pak Dirman.

Keris tersebut selalu di bawa dalam keadaan apapun saat perang gerilya hingga akhirnya saat keadaan terjepit di lereng pegungan wilis Pak Dirman mengeluarkan keris tersebut dan secara ajaib tiba tiba langit yang semula cerah berubah menjadi hujan badai hingga membuat pasukan belanda kocar kacir.
 
Jika Tuhan sudah menghendaki tentunya bukan hal yang mustahil, bahkan sebuah kemerdekaan seuatu bangsa pun apa bila Tuhan sudah mengulurkan bantuannya lewat perantara perantara yang telah disiapkan. Salah satunya adalah sosok misterius yang telah membawa keris tersebut hingga membuat perjuangan Pak Dirman membuat para penjajah kewalahan dan akhirnya memutuskan untuk mengakui kedaulatan Indonesia.

Keberadaan keris sakti ini pun seakan juga hilang ditelan bumi setalah memenuhi tugasnya di tangan Pak Dirman. Beberapa tahun setelah Soedirman meninggal pada 1950, Panglima Kodam V Brawijaya Kolonel Sarbini datang ke rumahnya di Kota Baru, Yogyakarta, ditemani seorang petani.
 
Petani tersebut mengaku bahwa telah di titipi keris dari Pak Dirman semasa beliau perang gerilya. Oleh keluarga, keris itu dititipkan di Museum Soedirman di Bintaran Timur, Yogyakarta, namun keris tersebut kini hilang entah kemana.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Asal Muasal Keris Sakti Jendral Soedirman"

Post a Comment