Kampung Jodipan Kampung Kumuh Yang Kini Menjadi Wisata Andalan


Terletak dipinggir aliran sungai menjadikan kampung ini sebuah tempat sampah umum yang tak bertuan. Acuhnya warga sekitar akan kebersihan semakin menambah rusuh dan kumuh lingkungan pinggir sungai ini, tak heran jika aroma sampah semakin menyengat jika melewati area kampung Jodipan.

Begitulah gambaran kampung Jodipan yang saya rasakan sekitar tahun 2009 lalu, rapatnya rumah penduduk dan aroma sampah selalu menemani ketika naik anggkot jurusan stasiun kota baru. Namun kini pemandangan itu telah berubah 180 derajat, entah pada tahun kapan perubahan ini dimulai. Tiba tiba saja sekarang kampung jodipan telah menjadi destinasi wisata yang selalu ramai tiap hari.

Warna warni pelangi menjadi konsep wisata kampung ini, kampung yang rapat penduduk ini kini disulap menjadi kanvas raksasa dan menyediakan banyak lukisan 3D di setiap lorong untuk beselfi. Selain itu lorong ini juga seakan di sulap menjadi labirin berwarna warni yang bernilai seni tinggi pada tiap sudutnya.


Selain menyediakan spot selfi lukisan 3 dimensi di kampung ini juga terdapat sebuah jembatan penghubung yang juga menjadi lokasi paling favorit bagi pengunjung untuk mengabadikan gambar di kampung warna warni Jodipan. 

Tak hanya satu kampung yang kini mengalami perubahan, wabah warna-warni pun juga telah merambah di kampung sebelahnya. Dengan konsep yang hampir sama kini kedua kampung yang terpisah oleh sungai besar ini rencananya akan disatukan dengan membangun jembatan altenativ yang kelak akan penghubung dua kampung ini.

Dengan di bangunnya jembatan penghubung diharapkan wisatawan pengunjung akan lebih puas menjelajahi lorong lorong berwarna dan tentunya lebih mudah jika ingin berpindah lokasi tanpa harus berjalan jauh memutar arah.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kampung Jodipan Kampung Kumuh Yang Kini Menjadi Wisata Andalan"

Post a Comment