Umpak Teknologi Kuno Untuk Menanggulangi Gempa
Banyaknya gempa yang sering melanda di Negara ini tak lepas dari faktor geografis Indonesia yang berada dalam wilayah cincin api fasifik atau yang lebih dikenal dengan ring of fire. Kawasan ini terbilang satu satunya wilayah di dunia yang masih aktif akan aktifitas gerak bumi sehingga berdampak pada peregerakan lempeng bumi dan juga letusan gunung api baik yang ada dipermukaan maupun yang ada dikedalaman lautan.
Zona rawan bencana inilah yang telah menyebabkan banyak perdaban serta peninggalan sejarah yang ada di Indonesia hancur dan terkubur dalam tanah. Borobudur contohnya, candi peninggalan dinasti syailendra dan sanjaya ini ditemukan pertama kali pada masa pemerintahan gubernur Sir Thomas Stamford Raffles dalam keadaan terkubur oleh tanah. Tidak hanya candi Borobudur yang ditemukan terbkubur dalam tanah namun masih banyak candi lain yang terkubur dan menunggu untuk ditemukan. Inilah yang menyebabkan banyak teknologi dan penemuan bangsa ini yang hilang dan tidak dapat dipelajari lagi.
Dari jejak sejarah diatas kita bisa berkaca bahwa dasyatnya bencana alam yang kerap melanda negeri ini mampu menenggelamkan banyak bangunan dimasa lalu. Masyrakat pada jaman dahulu pun tidak tinggal diam menyikapi maraknya bencana gempa serta gunung meletus yang ada di Nusantara, wilayah dengan jumlah 127 gunung berapi aktif yang sewaktu waktu dapat meletus dan menimbulkan gempa ini memaksa para pendahulu kita untuk menciptakan sebuah teknologi sederhana yang dapat meredam kekuatan guncangan gempa.
Teknologi kuno tersebut bernama umpak, sebuah batu yang dipahat berbentuk persegi atau bulat yang digunakan untuk menyangga tiang-tiang rumah bangunan pada masa lampau. Pembuatan bangunan dengan menggunakan umpak terbukti efektif dalam menjaga kestabilan rangka kayu pada rumah dalam menerima guncangan akibat gempa.
Teknologi peninggalan leluhur ini masih juga dapat kita jumpai pada rumah tradisional jawa timur yakni Joglo atau pada bangunan di wilayah yang masih kental dengan tradisi budayanya semisal di kota Solo dan Jogja. Seiring berkembangnya jaman umpak yang semula berbahan batu andesit ini kini juga sudah mulai dikembangkan dengan menggunakan bahan kayu yang lebih praktis dan simpel pembuatannya.
Sayangnya di beberapa daerah yang rawan gempa sendiri umpak sudah mulai tergeser popularitasnya dengan bangunan bergedong bak rumah daerah perkotaan yang notabennya desain bengunan ini tidak cocok untuk wilayah rawan gempa.
Penggunaan umpak sebagai penemuan teknologi bangunan tahan gempa ternyata tidak hanya ditemukan di Indonesia namun juga di negara lain yang berada di kawasan ring of fire yakni jepang. Umpak inilah yang kemudian oleh Jepang dikembangankan menjadi teknologi anti gempa modern dengan menggantikannya dengan per atau bahan elastis lain sebagai pondasi gedung-gedung pencakar langitnya. Tak heran jika dengan kecangihannya dalam mengembangkan teknologi kuno (umpak) Jepang dinobatkan sebagai negara yang paling siap menghadapi gempa.
0 Response to "Umpak Teknologi Kuno Untuk Menanggulangi Gempa"
Post a Comment