festival banyu sekara “ritual suci penghormatan pada mata air”



Air merupakan kebutuhan utama bagi mahluk hidup, tanpa air yang cukup tentu lambat laun semua mahluk hidup yang ada pasti akan mati. Kita patut bersyukur bahwasanya di kabupaten Trenggalek ini masih banyak terdapat sumber air dan katong kantong air yang tersebar di seluruh wilayah pelosok kota ini. Sehingga jika musim kemarau yang datang tidak begitu memberi pengaruh besar pada kebutuhan air bersih. Meskipun untuk Trenggalek masih ada beberapa daerah dengan struktur tanah  berkapur (kars) yang sempat mengalami kesulitan air pada saat musim kemarau, namun hal itu bisa di atasi dengan bantuan air yang di ambil dari wilayah lain. 

Mulai pudarnya kepedulian dalam menjaga sumber air juga menjadi salah satu factor pemicu kesulitan air saat musim kemarau datang, berkurangnya rasa terima kasih pada alam  sebagai penyedia air bersih, serta konsep pemikiran yang hanya mengambil tanpa harus merawat dan menamam kembali area sumber itulah yang kini mulai menjangkit dan menyebar di masyarakat pada umumnya. Hal inilah yang  kini coba di rubah melalui sebuah acara sederhana yakni “festival banyu sekara” yang di adakan di kawasan pantai pelang Kecamatan Panggul. Acara bertemakan menjaga dan melestarikan sumber air  ini diadakan untuk memperingati hari air sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret.

Si Embah sedang membaca doa

Tujuan dari acara banyu sekara ini adalah agar manusia bisa kembali menghormati sumber mata air sebagaimana para nenek moyangnya dahulu yang begitu sangat mengkeramatkan sumber mata air. Maka  pada acara banyu sekara ini kembali diperlihatkan sebuah ritual penghormatan pada sumber air oleh tokoh sesepuh yang di anggap mampu dalam memimpin upacara sacral ini. ritual yang dilakukan di bawah mata air terjun pelang ini di hadiri oleh beberapa tokoh dan para pejabat desa.

Acara sederhana yang berjalan dengan khidmat ini di akhiri dengan menyebar beberapa timbul yang sudah di doakan oleh si mbah. Timbul timbul tersebut kemudian gantung pada titik titik yang sudah di tentukan, yakni pada bagian hulu mata air dan bagian hilir mata air. Hal tersebut dimaksudkan agar sumber mata air selalu terjaga dan di lindungi sang pencipta dan yang paling penting lagin adalah  agar masyarakat lebih kembali menghormati dan tidak berani merusak sumber air yang ada. 
Pemasangan timbul di lokasi yang sudah di tentukan

Semoga dengan adanya acara positif tersebut dapat memberikan inspirasi pada daerah-daerah lain agar kembali menghargai dan menjaga sumber mata air yang telah ada. Jangan sampai sumber air yang telah mengalir bertahun tahu  itu mati kerena keacuhan kita sebagai manusia karena alam membutuhkan manusia dan begitu juga manusia tidak bisa hidup tanpa keramahan serta kemurahan yang diberikan oleh alam. Cek vidionya di bawah ini ya...!







Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "festival banyu sekara “ritual suci penghormatan pada mata air”"

Post a Comment