Tandem Paralayang Trenggalek Di Gunung Gemblung


Paralayang di era ini memang menjadi magnet tersendiri dalam dunia wisata, olahraga yang tergolong ekstream ini mulai menjamur dan di gemari di tiap tiap kota. Siapa sih yang tak ingin terbang melayang layang di udara serta menikmati keindahan daratan dari ketinggian. Maka tak heran jika harga perjam untuk terbang yang luamyan mahal pun rela di keluarkan untuk momen yang belum tentu sekali seumur hidup ini. Namun sayangnya untuk Trenggalek sendiri olah raga paralayang ini mungkin masih sangat asing dan kurang mendapat perhatian bahkan mungkin belum ada. 

Hal inilah yang kemudian mendorong salah seorang pemuda asal Kecamatan Durenan (sebut saja Asmi) bertekad untuk merintis serta memperkenalkan olahraga paralayang di Trenggalek. Mas Asmi sendiri kebetulan juga masih belajar terbang / kursus paralayang di salah satu kota di jawa timur karena untuk bisa menerbangkan parasut paralayang harus memiliki kecakapan dan lulus uji sertifikat. 

Berbekal pengalaman di sekolah terbangnya dia mengajak salah seorang insruktur paralayang untuk mencoba lokasi tandem di salah satu gunung di Durenan yakni Gunung Gemblung yang berada di jajaran pegunungan Rajekwesi. Dan kebetulan saya beserta teman teman juga terlibat dalam pencarian spot tandem di gunung tersebut.Setelah menentukan hari dan tanggal kami pun berangkat menuju lokasi pada pukul 13.00 wib, sebenarnya jarak lokasi tandem ini tidaklah jauh dan sulit, hanya saja kami memilih jalan memutar guna menyusuri spot spot lain yang ada di wilayah gunung ini sehingga jarak tempuh yang harus dilalui menjadi lebih jauh dan  berat.

 pos pertama kami berada di sebuah kampung terpencil bernama gemblung, dari sini kami jalan kaki menyisir jalan setapak menuju arena tandem. Dalam perjalanan menuju lokasi kami pun mengalami kesalahan komunikasi sehingga sempat tersesat dan terpisah dari rombongan lain, apesnya dalam rombongan ku tidak ada yang jadi penunjuk jalan sehingga kami hanya asal jalan sambil melihat titik temu yakni sebuah pohon jati yang berada di ujung bukit.

Pemandangan di atas bukit memang sangat indah, saya sendiri baru kali ini melihat padang savanna ilalang yang sangat luas hampir tak percaya bahwa ini ada di salah satu  puncak bukit Trenggalek. Di sisi kiri terlihat tebing yang menjulang sedang di ujung bukit terlihat pemandangan pemukinan penduduk dari ketinggian sungguh sangat indah. Sambil melanjutkan perjalanan aku pun sempat mengobrol dengan sang instruktur yang akrab di panggil dengan ‘cak dodok’, menurut penuturan beliau area bukit ini sangat indah dan cocok banget untuk dijadikan spot paralayang, sangat rugi jika tidak dimanfaatkan dan di kelola oleh pihak berwenang.

Akhirnya setelah 2 jam berjalan disertai bonus tersesat kami berhasil sampai pada spot yang di tentukan. Tak langsung terbang cak dodok yang juga nampak lelah itu meminta untuk istirahat sebentar, setelah beberapa menit kami pun siap untuk membatu sang pilot untuk terbang. Uji coba spot ini sempat gagal karena kesalahan prediksi angin, namun tak butuh waktu lama akhirnya sang pilot bisa menerbangkan parasutnya.
Kami pun bersorak sorak dan tepuk tangan, jujur dalam hatiku terharu sekali bahwa kota kelahiranku ini layak untuk di jadikan destinasi wisata paralayang. Agar kelak anak cucu kita tak perlu jauh-jauh lagi ke kota lain lagi untuk menikmati keindahan tanah pertiwinya dari langit.


Terimakasih untuk keterlibatan teman teman dalam perjalanan,Mas Dodok, Mas asmi, , Paralayang Tulungagung, teman teman dari TDT (Tukang Dolan Trenggalek) dan yang lainnya. Semoga langkah kecil kita ini dapat membuka mata dunia bahwa Di Trenggalek itu sebenarnya berpotensi sekali untuk wisata apapun. Tinggal bagaimana dukungan pemerintah dan peran kita sebagai warga local dalam mengembangkannya. Berikut vidio dokumentasi yang sempat saya rekam

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tandem Paralayang Trenggalek Di Gunung Gemblung"

Post a Comment