Pencemaran Sungai Bawah Tanah Dan Bahayanya Bagi Lingkungan

Sungai bawah tanah adalah sungai yang mengalir sebagian atau seluruhnya di bawah tanah, dengan kata lain permukaan air dan tepi sungai tidak terekspos cahaya matahari. Sungai bawah tanah tidak sama dengan air tanah dan akuifer di mana air mengalir namun tidak seperti sungai melainkan melalui retakan kecil bebatuan dan pori-pori tanah ( Wikipedia).

Sungai bawah tanah biasanya akan muncul kembali ke permukaan atau pun tetap berada di dalam tanah hingga berakhir di lautan. Ada juga sebagian lagi yang merembes keluar dan menjadi sumber mata air yang kerap di gunakan untuk keperluan masyarakat.

Di sungai ini hanya ada beberapa hewan saja yang dapat hidup dengan beradptasi dalam kegelapan seperti ikan Amblyopsidae dan organisme troglobite.  Dalam beberapa dokumentasi sering kita beranggapan jika air yang berada di sungai bawah tanah relatif lebih bersih dari pada air yang ada permukaan.

Namun anggapan tersebut ternyata salah, sungai bawah tanah adalah salah satu yang paling besar terkena dampak dari pembuangan sampah di sungai permukaan. Sudah banyak sungai bawah tanah yang akhirnya mati atau tertutup karena mengalami pendangkalan dari pasir dan juga sampah yang menyumbat dinding dinding goa.

Tak heran jika setiap musim kemarau tiba banyak beberapa sumber mata air yang tidak lagi mengeluarkan airnya. Dampak ini masih belum seberapa jika dibandingkan dengan pengendapan limbah atau sampah yang ada di sungai bawah tanah. Limbah yang mengendap di khawatirkan akan ikut mencemari sungai dan juga sumber mata air yang ada di sekitar.

Tentunya air yang telah terkontaminasi oleh endapan limbah sungai bawah tanah ini sangat berbahaya jika di konsumsi oleh masyarakat. Kebanyakan mereka tidaklah tahu apakah sumber air yang kerap mereka gunakan mengalami polusi atau tidak pada bagian dalamnya.

Tentu tidak semua sumber air akan mengalami hal serupa, karena tidak semua sungai bawah tanah akan merembes melalui celah tanah dan menjadi sumber mata air di sekitarnya. Oleh karena itulah pentingnya pendataan dan pemetaan sungai bawah tanah serta penanggulangan sampah pada sungai permukaan agar kita dapat mendeteksi kadar kebersihan sungai permukaan dan juga sumber sumber mata air yang di curigai berasal dari remebesan sungai bawah tanah.

Pencemaran sungai bawah tanah secara spesifik dampaknya juga akan sama dengan pencemaran air permukaan bagi lingkungan. Bedasarkan sumber WHO sendiri telah menetapkan 4 tahap dalam sebuah pencemaran air yang antara lain sebagai berikut.

•    Pencemaran tingkat pertama. Pencemaran ini adalah pencemaran yang ringan, tidak menimbulkan kerugian bagi manusia baik jika dilihat dari kadar zat pencemarnya maupun dilihat dari waktu kontaknya dengan lingkungan.

•    Pencemaran tingkat kedua. Pencemaran ini merupakan pencemaran yang sudah menimbulkan iritasi ringan pada panca indera dan juga pada alat vegetatif lainnya, serta menimbulkan gangguan pada komponene ekosistem lainnya.

•    Pemcemaran tingkat ketiga. Pencemaran ini merupakan pencemaran yang sudah sampai menimbulkan reaksi yang fatal pada tubuh dan juga menyebabkan sakit yang bersifat kronis.

•    Pencemaran tingkat keempat. Pencemaran ini adalah jenis pencemaran yang paling parah. Pencemaran ini merupakan pencemaran yang telah menimbulkan dan juga menybabkan kematian makhluk hidup di suatu lingkungan yang diakibatkan karena kadar zat pencemarnya terlalu tinggi.

Ada pun dampak yang akan timbul pada lingkungan sekitar antara lain yakni berkurang kadar oksigen pada air yang akan beruntut pada terganggunya populasi hewan dan tumbuhan yang ada pada sungai bawah tanah.

Tak hanya itu saja air yang sudah tercemar dengan berbagai endapan limbah yang ada di sungai bawah tanah akan membuat tanah  yang di lewati menjadi tidak subur sehingga menggagu produktifitas tumbuhan yang di sirami dengan sumber air tersebut.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pencemaran Sungai Bawah Tanah Dan Bahayanya Bagi Lingkungan"

Post a Comment