Cincau Dan Janggel Minuman Nikmat Dari Bahan Organic

Kerap kita mendengar cincau atau janggel yang di olah menjadi aneka minuman khas, bahkan kadang banyak juga yang masih bingung membedakan antara cinau dan janggel karena keduanya sama sama bahan olahan minuman yang berasal dari tumbuhan.

Namun maski sama sama dapat diolah menjadi bahan dasar minunam, keduanya memiliki tekstur dan warna yang berbeda. Cincau lebih berwarha hijau lumut dan banyak mengandung serat, sedangkan untuk janggel warnanya lebih hitam dan teksturnya halus tanpa serat. 

Perbedaan bentuk dari kedua olahan tersebut dikarenakan proses pengolahannya yang berbeda. Cincau memiliki cara olah yang lebih tradisional yakni dengan cara di remas remas lalu diperas hingga cairan kental berwarna hijau muncul dan menggumpal, maka tak heran jika banyak serat daun yang terdapat di dalamnya.

Daun cincau

 Sedangkan janggel cara olahannya lebih ribet lagi yakni dengan cara penyulingan dimana uap dari tumbuhan yang sudah di suling ini akan mengendap dan berubah menjadi agar agar berwarna kehitaman.  Dalam pengolahan minuman janggel haruslah berhati hati, jika salah dalam proses pengolahan maka janggel yang dihasilkan bisa membuat si peminum merasa pusing atau keracunan.

Cincau dan janggel juga berasal dari dua tumbuhan yang berbeda, cincau berbahan dasar tumbuhan yang dalam bahasa jawa bernama caon. Yakni tumbuhan merambat dengan daun berwarna hijau yang lebarnya bisa sampai telapak tangan oaring dewasa. Sedangkan janggel berbahan dasar tumbuhan yang bernama janggel, sebuah semak yang bentuknya hampir mirip dengan nilam namun batangnya lebih berwarna ungu dan daunnya pun lebih kecil kecil.

Janggel/ jelly grass

Dalam pemasarannya janggel lebih banyak di jumpai di pasar dari pada cincau, hal ini karena janggel telah mulai di tanam secara masal di ladang-ladang penduduk.  Untuk jawa timur sendiri Kota Ponorogo menjadi tempat berkumpulnya janggel dari kota sekitarnya seperti Trenggalek dan Pacitan, di sini pula janggel disuling sehingga menjadi bahan minuman segar. Tak heran jika Kota Ponorogo mulai di kenal dengan produksi janggelnya.

Beda nasib dengan cincau yang masih sangat jarang di jumpai di pasaran dalam bentuk bahan dasar, ada pun bisa di jumpai sudah dalam wujud es cincau yang siap saji. Hal ini karena belum begitu banyaknya minat  yang membudidayakan tanaman ini, selain itu perawatannya pun juga lebih ribet dimana si penanam harus membuat rambatannya dengan menggunakan beberapa bilah bambu. Adapun yang menanam hanya masih sekala untuk konsumsi pribadi sehingga masih sangat jarang sekali di jumpai di pasaran.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: