Cara Bijak Menangani Limbah Pampers Bekas

Pampers saat ini memang telah menjadi solusi yang paling dibutuhkan untuk mengganti peran popok bayi jaman dulu yang hanya terbuat dari bahan kain. Selain harganya yang cukup terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, pempers yang kini jauh lebih simpel dan inovatif ini juga menjadi solusi untuk para manula yang sudah tidak mampu lagi bergerak menuju kamar mandi untuk buang air besar atau buang air kecil.

Namun semakin maraknya penggunaan pempers tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat tentang bagaimana cara menangangi limbahnya. Kebanyakan dari masyarakat kita masih menjadikan sungai sebagai sarana utama untuk membuang limbah pempers yang bau ini.

Tidak sama dengan plastik yang pada umumnya bisa di akhiri dengan cara membakarya, membakar pempers masih menjadi solusi yang tabu bagi masyarakat terutama di pulau jawa. Pamali katanya, membakar pempers di kwatirkan akan berdampak pada bagian tubuh yang pernah dibalut oleh pempers tersebut mitos ini pun berlaku untuk bekas celana dalam atau celana dan juga rok.

Hal itulah yang kemudian membuat masyarakat kerap membuang pempers di kawasan aliran sungai karena di rasa tidak ada pantangan dan mitos yang berlaku jika membuang pempers ke aliran sungai. Pempers yang telah dibuang ke aliran sungai dampaknya sangat luar biasa kotor, kebanyakan pempers ini masih ada banyak sisa kotoran tinja dan air seni sehingga aliran sungai yang tercemar oleh limbah ini akan menimbulkan bau yang sangat luar biasa.

Berkaca dari pengalaman saya dengan para aktivis pecinta lingkungan, sebenarnya ada beberapa cara yang cukup bijak dalam menangani limbah pempres tanpa harus membakarnya dan membuang kesungai, berikut beberapa cara bijak dalam menangani limbah pempers.
 
Menjadikan pempers sebagai biopri buatan
Cara ini bisa dibilang cukup mudah yakni dengan mengubur pada lubang pada beberapa petak tanah atau pekarangan rumah dimana lubang yang sudah penuh dengan pempers ini bisa dimanfaatkan sebagai biopri buatan yang dapat menyerap curah air hujan dengan cepat.
 
Sebagai media tanam
Bahan utama pempers yang berupa gel dapat dimanfaatkan untuk menjadi media tanam atau media penyubur tanaman tertentu misalnya anggrek, anggrek yang butuh konsumsi air lebih banyak dari tanaman lain ini sangat cocok jika media tanamnya dicampur dengan gel dari limbah pempers. Tentunya dengan metode ini kita harus rela dulu berkotor kotor dengan pempers bekas.
 
Sebagai kompres tanaman perkebunan.
Kegiatan menggunakan pempers sebagai kompres tanaman perkebunan seperti cengkih, kopi, kakau dll sudah mulai menjamur dimasyarakat pedesaan. Hal ini dirasa cukup efektif untuk menjaga kelembaban suhu tanah pada tumbuhan utamanya saat musim kemarau tiba, dimana kalau pada jaman dulu hal tersebut sering dilaukukan dengan menggunakan batang-batang pisang atau debog.
 
Selain cara cara diatas tentunya masih banyak sekali cara untuk menyikapi dengan bijak limbah pempres yang mulai meresahkan. Tentu jika kita semua mau berfikir pastinya tidak ada alasan lagi untuk membuang limbah pempers ini ke sungai.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Bijak Menangani Limbah Pampers Bekas "

Post a Comment