Mitos Kedung Pokang Kecamatan Kampak Trenggalek


Kedung pokang merupakan sebuah kedung yang  bisa di bilang cukup indah dan asyik untuk berenang. Letaknya yang berada ditengah tebing batu serta warna air yang hijau memukau dapat membuat siapa saja yang melihat kedung ini tergoda untuk segera berenang.

Namun bagi warga sekitar, kedung indah ini menyimpan sebuah cerita mistis / horor yang dapat membuat mereka akan mengurungkan diri untuk berenang di lokasi kedung pokang. Nama pokang sendiri diambil dari sebuah kejadian dimana seorang pasutri kehilangan salah satu bagian kakinya dari ujung jari hingga pahanya di kedung ini.

Diceritakan sudah turun temurun bahwa pada zaman dahulu kala ada sepasang suami istri yang baru saja melangsungkan pernikahan. Suatu hari mereka berjalan-jalan di sekitar area kedung ini dan keduanya pun tergoda untuk mandi sejenak sambil melepas lelah. Entah karena sebab apa tiba-tiba cincin dari sang istri terjatuh dan hanyut di kawasan kedung.

Sang istri pun mencari hingga akhirnya menyerah dan meminta bantuan suaminya untuk membantu mencari cincin tersebut. Sang suami yang begitu mencintai istrinya pun kemudian membantu mencari hingga menyisir area tengah kedung tersebut.

di sebuah kesempatan sang suami pun menyelam dengan harapan dapat melihat kilauan cincin sang istri dari dalam air. Begitu lama suami menyelam hingga tiba-tiba berteriak meminta tolong, takut sang suami tenggalam sang istri mencoba menolong dengan menggapai kedua tanggannya. Namun apa yang tejadi sungguh di luar dugaan, suami yang berhasil di tarik tersebut ternyata malah kehilangan kakinya karena di makan mahluk halus penunggu kedung.


Banyak spekulasi yang menyebabkan hilangnya kaki dari si suami, mulai dari dimakan ikan buas seperti gateng (sejenis sidat dengan ukuran besar dan gigi yang tajam) atau binatang air lain yang bersifat karnivora. Ada pula versi lain yang menyebutkan jika kejaidan tersebut sebabkan oleh mahluk ghaib yang bernama gulung tikar.

Meski banyak versi yang beredar namun cerita tersebut sampai sekarang masih dipercayai dan menjadi momok tersendiri yang mewarnai keindahan kedung pokang. Tidak semua orang yang berani menjamah lokasi ini, hanya mereka yang beriman kuat dan yang percaya dengan kekuatan Allah semata saja yang cukup berani untuk berenang di kedung pokang.

Tak heran jika habitat ikan tawar yang berada di kedung ini tumbuh dengan subur dan pesat bahkan bisa mencapai batas ukuran maksimalnya. Bahkan jika beruntung tak jarang bisa kita jumpai jenis  ikan wader yang ukurannya bisa mencapai ukuran telapak tangan orang dewasa. Semua itu terjaga dan terlestarikan berkat mitos kedung pokang yang tetap di jaga oleh para sesepuh dan penduduk desa di wilayah ini.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mitos Kedung Pokang Kecamatan Kampak Trenggalek"

Post a Comment