Taburi Pasir Wajah Orang yang Telah Memujimu

Taburi Pasir Wajah Orang yang Telah Memujimu

Taburi pasir wajah orang yang telah memujimu. Kalimat tersebut mungkin terdengar sangat kasar bagi kita, namun siapa yang sangka jika kalimat tersebut disarankan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya yang masih merasa haus akan pujian.

Dari kalimat yang tersirat di atas sekaan beliau hendak menyampaikan betapa bahayanya sebuah pujian yang terlontar dari mulut manis manusia. Apalagi pujian tersebut di keluarkan semata-mata sengaja untuk menjilat atau mencari simpati dari orang yang hendak di puji. Pastinya kita juga tidak tau apakah pujian itu memang tulus dari hati atau hanya sekedar basa-basi.

Sebagian alim ulama malah berpendapat  jika hinaan dan cacian dari manusia itu lebih baik dari pada pujian. Pujian memang terdengar sangat indah dan juga menyenangkan, namun apa bila hati selalu di puji lama kelamaan akan menjadi lupa diri, sombong dan juga riya ( pamer dalam hal berbuat baik). 

Sedangkan hinaan yang tercuap bisa jadi akan sangat terasa menyakitkan, namun jika kita bisa menyikapinya dengan bijak pasti dapat kita jadikan sebagai sebuah cambuk untuk memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Orang yang terus menerus di puji biasanya lama kelamaan haus akan pujian, seakan merasa menjadi mahluk paling benar, merasa paling berjasa dan paling baik sedunia. Sikap ini perlahan akan mengkikis rasa rendah hati dan ikhlas ketika hendak melalukan kebaikan.

Tentunya sebagai orang yang beragama kita tidak ingin jika niat tulus dalam membantu sesama tercemar setitik riya akibat haus dari pujian. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW jauh juah hari sudah menyarankan untuk menaburi pasir orang yang telah memuji kita. Atau paling tidak segera menghidar secepat mungkin jika orang yang hendak memuji diri kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Taburi Pasir Wajah Orang yang Telah Memujimu"

Post a Comment