Sepenggal Sejarah di Museum Monjali “Monumen Jogja Kembali “
Monjali merupakan sebuah monument sejarah yang di dirikan untuk mengenang perlawanan para pahlawan dalam peristiwa perebutan kembali Kota Jogja. Dimana pada kala itu kota yang pernah menjadi Ibu Kota Negara ini sempat di duduki pihak Belanda lewat serangan kejutan ala flim Pearl harbor di lapangan terbang Maguwo.
Monumen berbentuk kerucut seperti tumpeng raksasa ini memiliki banyak koleksi benda-benda bersejarah selama pasca perang kemerdekaan. Salah satu yang paling menyita perhatian public adalah tandu tua yang terbuat dari bahan kursi dan bambu, tandu yang pernah di gunakan Jendral Soedirman saat bergreliya ini terlihat dalam kondisi yang cukup baik.
Tandu Jendral Soedirman |
Menurut catatan sejarah yang pernah saya baca, jika melihat dari bentuknya, tandu ini merupakan tandu kedua yang pernah membawa Jendral Soedirman bergreliya di lereng wilis. karena tandu pertama sudah hancur di bom oleh pesawat belanda saat hendak mengelabuhi pihak lawan dengan membawa Soedirman palsu memasuki sebuah rumah warga.
Siasat ini pun berhasil, pihak lawan yang terkecoh mengambil tindakan dengan melalukan pengeboman rumah warga tersebut. Soedirman palsu yang menjadi umpan tersebut berhasil kabur dan meningalkan tandu Pak Dirman di dalam rumah warga yang telah di bom bardir oleh pesawat Belanda. Pasca pengeboman inilah, anak buah Pak Dirman membuat tandu pengganti dengan alat seadanya yakni batang bambu dan sebuah kursi kayu yang di minta dari salah seorang warga.
Replikas patung di Monjali |
Selain tandu bersejarah ini setiap pengunjung juga akan di suguhi sebuah flim documenter apik tentang perebutan kembali kota Jogja dari belanda, yang sering kita kenal dengan istilah 6 jam di Jogja. Penyerangan selama 6 jam ini tak hanya membuktikan bahwa TNI masih ada dan masih mempunyai pasukan yang cukup tangguh untuk melakukan perlawanan namun juga berhasil menduduki Kota Jogja untuk beberapa saat.
Di sini pengunjung seakan di bawa untuk belajar memahami bagaimana beratnya proses perjuangan merebut kemerdekaan kala itu. Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada tak surutkan semangat juang para pejuang kemerdekaan.
Koleksi Senjapan di Monjali |
Dalam salah satu ruang museum kita akan melihat banyaknya senapan-senapan perang yang terpajang di kotak kaca. Koleksi senapan yang pernah di gunakan oleh kedua belah pihak dalam melakukan pertempuran ini bisa di bilang sangat lengkap mulai dari yang paling kuno hingga yang paling canggih di masanya.
Harga Tiket dan jam operasi di Monjali
Untuk bisa menyaksikan benda-benda bernilai sejarah tersebut masyarakat cukup mengeluarkan ongkos tiket atau sewa dengan rincian sebagai berikut
Harga tiket : Rp 7.500
Sewa ruang serba guna indor : Rp 4.500.000
Sewa gedung serba guna out dor Rp. 9000.000
Sewa ruang serba guna indor : Rp 4.500.000
Sewa gedung serba guna out dor Rp. 9000.000
Monjali |
Sedangankan untuk jam operasi Monjali buka pada dari hari selasa-minggu pukul 08.00 sampai 16.00 Wib. Demikian sobat jejaknoe artikel tentang Sepenggal Sejarah di Museum Monjali “Monumen Jogja Kembali “ semoga bermanfaat.
0 Response to "Sepenggal Sejarah di Museum Monjali “Monumen Jogja Kembali “"
Post a Comment