Megahnya Gunung Manik’oro Yang Mulai Terusik Tambang

Manik’oro merupakan sebuah gunung yang terbentuk dari gugusan batu andesit yang kokoh. Terletak di dua desa yakni desa karangrejo dan desa  bogoran kecamatan kampak Kab. Trenggalek, gunung yang menjulang tinggi ini terkenal dengan pemandangan yang indah serta lerengnya  yang sangat tinggi dan curam. 

Bagi masyarakat  di sekitar kecamatan kampak manik’oro sudah seperti sebuah icon yang tidak dapat di pisahkan dari kecamatan ini, baik dari segi sejarah, cerita rakyat maupun ekosistem. Selain itu dari kecamatan kampak pula kita bisa melihat tegak dan kokohnya manikoro berdiri, terutamanya  pada kawasan jalan raya kampak Munjungan (dung gamping)  atau lebih tepatnya di bawah kaki gunung ini kemegahannya seakan menjadi magnet bagi para pengendara motor yang hendak melintas.

Namun belakangan ini kemegahan sang manik’oro mulai terusik oleh kedatangan alat-alat bor dari perusahaan pertambangan, perlu diketahui juga bahwa Trenggalek memang sudah sejak lama memeberikan izin tambang di wilayahnya dimana cakupan area itu mencakup beberapa kecamatan yang ada di Trenggalek, dan mungkin kawasan gunung manikoro ini menjadi salah satu target dari rencana penambangan tersebut.

Banyak hal yang ditakutkan warga jika benar hal itu sampai terjadi, meski masih dalam tahap explorasi (pengambilan sampel) namun kedatangan alat-alat bor tersebut sudah membuat beberapa warga merasa resah dan tidak tenang.

Tentu ketakutan itu bukan tanpa sebab,  karena jika di lihat secara kasat mata  dengan posisi gunung yang menjulang tinggi akan sangat memicu terjadinya kelongsoran. Selain itu dampak dari limbah pertambang pasti juga akan mengalir ke sungai yang terletak persis di bawah kaki gunung ini. Dimana aliran sungai ini dimanfaatkan oleh para petani sebagai pengairan sawah atau ladang yang terletak di sepanjang aliran sungai.
 

Tentunya harus ada titik temu antara masyarakat dan pihak terkait agar masalah ini dapat dicarikan solusi terbaiknya tanpa harus merugikan manusia dan alam sekitar,  agar hal tersebut tidak terus menerus berlarut larut dan menjadi bom waktu di kemudian hari.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: