Rembulan Botak


Redup sinar tertutup tirai awan bercadar
Tersibak angin perlahan, sinar mulai memancar
Sambil tersenyum malu, si botak merayap keluar 
Sinarnya seakan tak lagi terang berpijar 
Melawan kuat lampu jalan dan pagar
 
Sesekali bisa ku nikmati indahnya saat berada dalam rimbun kegelapan 
Dibalik teduh bayang ranting pohon malam  
Rembulan Botak masih saja bersinar

Memandu langkah hewan liar dalam rimbun belukar 
Sesekali dia menyeka botaknya dengan kabut tipis awan tersamar 
Mungkin mulai panas botaknya memancar 
Rembulan botak tiadakah lelah engkau berpijar
 
Disaat bumi telah mampu bercahaya sendiri 
Terangi kulit gelapnya di malam hari  
Engkau kini telah tiba di suatu zaman 
Dimana purnamamu mulai teracuhkan 
Tergantikan dengan terang pijar lampu jalan dan perkotaan
 
Aku pun jenuh 
Tapi bagaimana bisa aku berkeluh 
Jika sinarku telah ditakdirkan sejak awal penciptaan 
Tuk temani sang bumi dari kejauhan
 
Aku hanyalah tanah padat memancar cahaya 
Yang tunduk patuh pada sang Maha Kuasa 
Sebagai bukti bakti dan kesaksianku kelak di hadapan Nya 
Aku akan terus memancar,bersinar 
Hingga aku dan bumi kelak di musnahkan bersamaan.


Ivan Noe(@_@)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rembulan Botak"

Post a Comment